Kalau Anda punya rumah dengan toilet bersih, nyaman, ketersediaan air tidak terbatas, dan sanitasi yang baik, artinya Anda lebih beruntung dibandingkan 4,5 miliar penduduk dunia.
Pasalnya, lebih dari 60% atau sekitar 4,5 miliar orang di dunia hidup tanpa toilet bersih atau tanpa toilet sama sekali.[1]
Padahal dampak toilet sangat besar terutama bagi kesehatan dan lingkungan.
Limbah toilet yang tidak dikelola dengan baik atau terbiasa pakai toilet yang tidak higienis juga merupakan salah satu penyebab anak stunting.
Apa kaitannya, ya?
Simak selengkapnya untuk menambah wawasan Anda.
Daftar Isi
ToggleDampak Toilet Terhadap Kehidupan Manusia
Buang hajat adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindarkan dan keberadaan toilet ternyata dapat menyelamatkan nyawa!
Tanpa toilet atau pakai toilet kotor membuat bakteri patogen penyebab penyakit mematikan menyebar dengan cepat dan mengakibatkan wabah.
Sementara bagi lingkungan, limbah tinja yang tidak diolah dengan benar berpotensi mencemari air dan tanah yang sehari-hari menjadi penopang kehidupan kita.
Jika sumber-sumber air bersih tercemar dampaknya juga akan kembali kepada kita, yaitu terpaksa mengkonsumsi air yang terkontaminasi limbah tinja.
Akibatnya, lagi-lagi kesehatan yang taruhannya.
Berikut detail dampak toilet bagi kesehatan kita serta lingkungan.
Dampak Toilet Terhadap Kesehatan
FYI, dalam kondisi sehat saja, rata-rata feses manusia mengandung miliaran kuman per gram.
Coba bayangkan jika hampir setengah penduduk bumi masih buang hajat sembarangan di tempat terbuka atau toilet yang tersedia tidak dilengkapi perangkat pengolah limbah.
Ini bisa jadi malapetaka besar yang mungkin tidak banyak disadari, seperti:
Penyebaran Penyakit Menular & Stunting
Beberapa bakteri yang umum ditemui pada toilet adalah Adenovirus, E. Coli, Salmonella, Shigella, Rotavirus dan Norovirus,.
Bakteri-bakteri tersebut menyebabkan penyakit diare, cacingan, tifus, kolera, disentri, hepatitis dll.
Walaupun tidak serta-merta berkaitan, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pencernaan ini juga menyebabkan malnutrisi yang memengaruhi tumbuh kembang anak alias stunting.
Unicef bahkan mencatat, seribu anak meninggal setiap hari karena diare akut akibat sanitasi yang buruk, dan konsumsi air yang terkontaminasi limbah kotoran manusia.[2]
Mengerikan, bukan?
Infeksi Saluran Kemih
Buang air kecil di toilet yang tidak layak juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih karena paparan bakteri yang mungkin ada di sekitar area tersebut.
Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan gejala seperti nyeri saat buang air kecil, rasa terbakar, atau bahkan infeksi yang lebih serius jika tidak diobati.
Penyakit Kulit
Bekas limbah tinja dapat menyebabkan iritasi atau infeksi pada kulit jika terpapar langsung.
Ini misalnya saat Anda berjalan di sekitar area yang terkontaminasi.
Ringkasan:
Dampak toilet bagi kesehatan adalah: penyebaran penyakit pencernaan berbahaya, stunting, ISK, dan penyakit kulit.
Dampak Toilet Terhadap Lingkungan
Limbah tinja yang tidak dikelola dengan baik juga memiliki dampak serius terhadap lingkungan, baik secara lokal maupun global.
Berikut beberapa di antaranya:
Pencemaran Air
Kotoran manusia yang dibuang sembarangan ke dalam sungai, danau, atau laut dapat mencemari sumber air.
Pencemaran ini mengandung zat-zat berbahaya seperti bakteri, virus, dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit tidak hanya pada manusia tetapi juga hewan yang hidup di sekitar lingkungan tersebut.
Pencemaran Tanah
Zat-zat berbahaya dalam kotoran manusia, seperti bakteri dan nutrien, dapat merembes ke dalam tanah dan mengganggu ekosistem tanah.
Hal ini dapat mengurangi kesuburan tanah, merusak flora dan fauna, serta mengancam keseimbangan ekosistem.
Gangguan Ekosistem
Pencemaran akibat limbah tinja dapat mengganggu ekosistem air dan darat.
Seperti yang kita ketahui kotoran manusia mengandung banyak nutrisi untuk pertumbuhan tanaman sehingga bagus diolah menjadi kompos.
Tetapi saat memasuki saluran air/sungai/danau dalam konsentrasi tinggi akan membuat alga tumbuh besar-besaran.
Dampaknya adalah kekurangan oksigen dalam air karena alga yang mati akan jatuh ke dasar sungai dan proses pembusukannya menyerap cukup banyak oksigen dalam air.
Akibatnya kehidupan hewan air akan terganggu dan dalam kasus yang parah menyebabkan kematian ikan dalam jumlah besar.
Ringkasan:
Dampak toilet bagi lingkungan adalah: pencemaran air & tanah, serta gangguan ekosistem.
Solusi Mengatasi Dampak Toilet bagi Kesehatan & Lingkungan
Untuk meminimalisir dampak toilet baik bagi kesehatan maupun lingkungan ada beberapa solusi yang bisa dilakukan.
Penyediaan WC/IPAL Komunal
Untuk daerah terpencil dimana tidak setiap rumah dilengkapi toilet yang layak perlu disediakan WC dan IPAL komunal.
IPAL komunal adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah kolektif untuk memproses limbah domestik agar tidak mencemari lingkungan.
Cara kerjanya: limbah dari rumah-rumah penduduk atau WC umum akan dialirkan melalui pipa-pipa ke bangunan IPAL yang merupakan bak penampungan limbah bersama.
Selanjutnya limbah cair akan diproses dan hasilnya berupa air bersih yang bebas polutan dapat langsung dibuang ke sungai atau dialirkan ke sumur resapan.
Beralih ke Toilet Pengompos
Toilet kompos adalah alternatif solusi untuk daerah-daerah yang kesulitan air karena berupa toilet kering dengan campuran serbuk kayu plus perangkat pengolah limbah tinja.
Nantinya limbah tinja & air seni akan diproses secara biologis menghasilkan pupuk kompos dan pupuk cair untuk menyuburkan tanaman.
Dengan toilet kompos tidak dibutuhkan saluran pipa dan septic tank sehingga anti mampet dan tidak perlu dikuras.
Jadi alih-alih mencemari lingkungan, limbah kotoran manusia justru menjadi pupuk organik yang dapat menyuburkan tanah.
Edukasi
Masyarakat yang belum menyadari akan pentingnya toilet dan sanitasi yang memadai perlu mendapat edukasi secara berkelanjutan.
Ini terutama anjuran untuk tidak buang hajat sembarangan, dampak toilet bagi kesehatan, dan bahayanya terkait pencemaran lingkungan.
Mulailah dari Toilet Anda
Mengenai dampak negatif toilet kotor atau toilet yang tidak layak sudah kita bahas sebelumnya.
Jadi mulai sekarang pastikan membersihkan toilet secara teratur untuk meminimalkan penyebaran kuman dan bakteri.
Gunakan pembersih toilet yang mengandung desinfektan untuk lantai dan dinding kamar mandi, namun jangan dituangkan ke dalam kloset karena bisa mengakibatkan mampet.
Lakukan desinfeksi juga pada area pegangan pintu dan tombol flush toilet karena di sanalah bakteri banyak berkumpul.
Mulailah dari diri-sendiri atau lebih tepatnya mulailah dari toilet Anda untuk menjaga kesehatan pribadi & keluarga di rumah.
Ringkasan:
Untuk mencegah/mengatasi dampak toilet untuk kesehatan & lingkungan bisa dengan pembangunan IPAL & WC komunal, beralih ke toilet pengompos, meningkatkan kesadaran masyarakat dengan edukasi, & memulai dari toilet di rumah.
Nah itu dia dampak toilet bagi kesehatan serta lingkungan yang ternyata cukup besar bagi kehidupan kita.
Pendeknya, toilet yang bersih dan memadai merupakan kebutuhan mendasar yang seharusnya dapat diakses oleh semua orang di dunia.
Banyak nyawa bahkan bisa diselamatkan oleh sesuatu yang mendasar seperti toilet dengan sanitasi yang baik.
Semoga menginspirasi!
FAQ:
1. Apa yang terjadi jika kita tidak menjaga kebersihan toilet?
Resikonya adalah penyebaran bakteri penyebab penyakit berbahaya seperti diare, cacingan, tifus, kolera, disentri, hepatitis dll.
2. Apa toilet termasuk sanitasi?
Toilet adalah sarana sanitasi paling penting dan fasilitas dasar yang wajib tersedia di setiap rumah.