Apakah Anda salah satu orang yang masih sering jongkok di WC duduk?
Kami sangat memahami alasannya, karena mungkin Anda tidak mau bersentuhan langsung dengan dudukan toilet yang penuh kuman.
Selain itu penyebab lainnya adalah tidak semua orang nyaman buang hajat dalam posisi duduk karena faktor kebiasaan.
Nah, mulai sekarang jangan lagi mengulanginya, ya, karena bisa berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan.
Mulai dari resiko celaka karena terpeleset, sampai ancaman infeksi saluran kemih (ISK). Yuk simak penjelasannya.
Daftar Isi
ToggleStop Jongkok di WC Duduk Kalau Tidak Mau Celaka
Anda perlu membaca artikel ini sampai habis untuk memahami betapa bahaya jongkok di kloset duduk.
1. WC Duduk Pecah
Dudukan WC didesain khusus hanya untuk diduduki, karena pinggirannya yang sempit dan tidak dirancang sebagai tempat bertumpu dengan telapak kaki.
Selain itu beban maksimal kloset duduk jika dipakai jongkok juga terbatas, yaitu sekitar 75 kg saja. [1]
Meski begitu bukan berarti jongkok di toilet duduk diperbolehkan.
Insiden kecelakaan karena melanggar peraturan tersebut sudah pernah terjadi di tahun 2015.
Korban kloset duduk ini bernama Jin Pai, yang nekat berjongkok di toilet duduk di Bandara Internasional Hefei Xinqiao, Provinsi Anhui, China Timur.
Toilet porselen itu kemudian terbalik dan pecah berhamburan di lantai, membuat pria itu terluka di beberapa tempat.
Alhasil Jin Pai harus mendapat belasan jahitan di kaki kiri dan pantatnya.
Selain itu Pai juga harus membayar denda sebagai kompensasi karena sudah merusak fasilitas umum. [2]
Anda tentu tidak ingin peristiwa memalukan itu terjadi kepada Anda, bukan?
Ringkasan
Beban maksimum untuk toilet duduk jika dipakai jongkok terbatas hanya sekitar 75 kg saja. Meski begitu, tetap tidak diperbolehkan untuk jongkok di toilet duduk.
2. BAK Tidak Tuntas
Selain jongkok, untuk menghindari kontaminasi kuman, orang mungkin duduk melayang di WC umum, atau tanpa menyentuhkan pantat pada dudukan toilet.
Posisi ini bahkan lebih berbahaya bagi kesehatan daripada jongkok.
Terapis kesehatan wanita, Brianne Grogan mengatakan, ‘melayang’ di atas toilet saat BAK membuat otot-otot dasar panggul, rotator pinggul, pantat, punggung, dan perut Anda menjadi sangat tegang.
Akibatnya, air seni lebih sulit mengalir, sehingga mengharuskan Anda untuk mengejan agar urin keluar dengan cepat.
Aktivitas ini sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan prolaps organ panggul.
Selanjutnya organ-organ yang berkaitan dengan aktivitas BAK juga bisa mengalami stres ketika harus ‘melayang’.
Akhirnya Anda sulit mengosongkan kandung kemih dengan tuntas.
Kalau ini berlangsung terus-menerus, risiko terserat infeksi saluran kemih (ISK)/Cystitis jadi meningkat. [3]
Ringkasan
Menghindari kontaminasi kuman di toilet dengan cara duduk ‘melayang’ lebih berbahaya bagi kesehatan daripada jongkok.
3. Tidak Nyaman
Buang hajat dengan posisi yang tidak nyaman tentu membuat kita jadi ingin cepat-cepat selesai, bukan?
Terburu-buru saat BAK dapat mengakibatkan pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas.
Menurut Dr. Carol Figuers, EdD, dari Fakultas Kedokteran Universitas Duke, urin tertinggal di dalam kandung kemih, berisiko bocor saat Anda melompat, batuk, tertawa, atau bersin.
Akibatnya pakaian dalam akan basah dan membuat tidak nyaman.
Selain itu, urin yang lama tertinggal di dalam kandung kemih bisa mengiritasi organ tersebut.
Gejalanya adalah merasa ingin BAK yang tidak bisa ditahan, dan ini terjadi berulang-ulang (anyang-anyangan) [4]
Ringkasan
Buang hajat dengan posisi yang tidak nyaman dapat menyebabkan keinginan untuk cepat-cepat selesai, namun ini dapat mengakibatkan pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas.
Sedikit tips dari Primrose Freestone, seorang microbiologist klinis di University of Leicester.
Untuk menghindari paparan kuman saat berada di toilet umum, alih-alih berjongkok, sebaiknya selalu membawa sebungkus tisu antiseptik untuk membersihkan dudukan toilet sebelum Anda gunakan.[5]
FYI, area yang paling banyak kumannya di toilet adalah penutup dan permukaan toilet, lantai, tempat tisu, dan area luas lainnya.
Mikroba dan bakteri penyebab penyakit berpotensi menginfeksi tubuh kita jika tidak sengaja tertelan.
Misalnya setelah memencet tombol/tuas flush yang terkontaminasi kuman Anda tidak cuci tangan dan langsung menyentuh makanan kemudian menyantapnya.
Bisa jadi ini sebabnya Anda tiba-tiba terserang diare.
Selanjutnya kalau keengganan pakai WC duduk karena alasan canggung karena tidak terbiasa, Anda bisa mempelajari dulu cara menggunakan WC duduk yang benar sebelum mencobanya.
Jika sudah sering lama-lama Anda juga akan terbiasa.
Keterampilan ini penting untuk dipelajari karena kebanyakan fasilitas toilet umum di Tanah Air dan terutama di mancanegara sudah menggunakan WC duduk.
Jadi, masih mau jongkok di WC duduk? Sebaiknya jangan lakukan lagi, ya, karena sangat beresiko bagi kesehatan dan keselamatan Anda. Semoga menginspirasi.
Agar semakin banyak orang yang mendapatkan manfaat dari artikel ini, jangan lupa membagikannya di media sosial Anda.
FAQ
WC duduk apakah boleh jongkok?
Tidak boleh karena beresiko tergelincir, WC keramik pecah karena tidak kuat menahan beban, dan melukai diri-sendiri.
Jongkok di WC duduk juga mempunyai resiko kesehatan salah satu memicu infeksi saluran kemih.
Apa bahaya kloset duduk?
WC duduk tidak berbahaya asalkan digunakan sebagaimana mestinya.
Namun jika jongkok di WC duduk, selain tidak nyaman juga beresiko terjadi kecelakaan karena melebihi batas maksimal bobot tubuh, dan masalah kesehatan pada organ pembuangan.